SELAMAT DATANG

Senin, 31 Desember 2012

PENYEBARAN ISLAM DI INDONESIA



1. Islamisasi Kalimantan
Para ulama awal yang berdakwah di Sumatera dan Jawa melahirkan kader-kader dakwah yang terus menerus mengalir. Islam masuk ke Kalimantan atau yang lebih dikenal dengan Borneo kala itu. Di pulau ini, ajaran Islam masuk dari dua pintu.
Jalur pertama yang membawa Islam masuk ke tanah Borneo adalah jalur Malaka yang dikenal sebagai Kerajaan Islam setelah Perlak dan Pasai. Jatuhnya Malaka ke tangan penjajah Portugis kian membuat dakwah semakin menyebar. Para mubaligh-mubaligh dan komunitas Islam kebanyakan mendiami pesisir Barat Kalimantan.
Jalur lain yang digunakan menyebarkan dakwah Islam adalah para mubaligh yang dikirim dari Tanah Jawa. Ekspedisi dakwah ke Kalimantan ini menemui puncaknya saat Kerajaan Demak berdiri. Demak mengirimkan banyak mubaligh ke negeri ini. Perjalanan dakwah pula yang akhirnya melahirkan Kerajaan Islam Banjar dengan ulama-ulamanya yang besar, salah satunya adalah Syekh Muhammad Arsyad al Banjari. (Baca: Empat Sekawan Ulama Besar)
2. Islamisasi Sulawesi
Ribuan pulau yang ada di Indonesia, sejak lama telah menjalin hubungan dari pulau ke pulau. Baik atas motivasi ekonomi maupun motivasi politik dan kepentingan kerajaan. Hubungan ini pula yang mengantar dakwah menembus dan merambah Celebes atau Sulawesi.
Menurut catatan company dagang Portugis yang datang pada tahun 1540 saat datang ke Sulawesi, di tanah ini sudah bisa ditemui pemukiman Muslim di beberapa daerah. Meski belum terlalu besar, namun jalan dakwah terus berlanjut hingga menyentuh raja-raja di Kerajaan Goa yang beribu negeri di Makassar.
Raja Goa pertama yang memeluk Islam adalah Sultan Alaidin al Awwal dan Perdana Menteri atau Wazir besarnya, Karaeng Matopa pada tahun 1603. Sebelumnya, dakwah Islam telah sampai pula pada ayahanda Sultan Alaidin yang bernama Tonigallo dari Sultan Ternate yang lebih dulu memeluk Islam. Namun Tonigallo khawatir jika ia memeluk Islam, ia merasa kerajaannya akan di bawah pengaruh kerajaan Ternate.
Beberapa ulama Kerajaan Goa di masa Sultan Alaidin begitu terkenal karena pemahaman dan aktivitas dakwah mereka. Mereka adalah Khatib Tunggal, Datuk ri Bandang, datuk Patimang dan Datuk ri Tiro. Dapat diketahui dan dilacak dari nama para ulama di atas, yang bergelar datuk-datuk adalah para ulama dan mubaligh asal Minangkabau yang menyebarkan Islam ke Makassar.
Pusat-pusat dakwah yang dibangun oleh Kerajaan Goa inilah yang melanjutkan perjalanan ke wilayah lain sampai ke Kerajaan Bugis, Wajo Sopeng, Sidenreng, Tanette, Luwu dan Paloppo.
3. Islamisasi Maluku
Kepulauan Maluku yang terkenal kaya dengan hasil bumi yang melimpah membuat wilayah ini sejak zaman antik dikenal dan dikunjungi para pedagang seantero dunia. Karena status itu pula Islam lebih dulu mampir ke Maluku sebelum datang ke Makassar dan kepulauan-kepulauan lainnya.
Kerajaan Ternate adalah kerajaan terbesar di kepulauan ini. Islam masuk ke wilayah ini sejak tahun 1440. Sehingga, saat Portugis mengunjungi Ternate pada tahun 1512, raja ternate adalah seorang Muslim, yakni Bayang Ullah. Kerajaan lain yang juga menjadi representasi Islam di kepulauan ini adalah Kerajaan Tidore yang wilayah teritorialnya cukup luas meliputi sebagian wilayah Halmahera, pesisir Barat kepulauan Papua dan sebagian kepulauan Seram.
Ada juga Kerajaan Bacan. Raja Bacan pertama yang memeluk Islam adalah Raja Zainulabidin yang bersyahadat pada tahun 1521. Di tahun yang sama berdiri pula Kerajaan Jailolo yang juga dipengaruhi oleh ajaran-ajaran Islam dalam pemerintahannya.
4. Islamisasi Papua
Beberapa kerajaan di kepulauan Maluku yang wilayah teritorialnya sampai di pulau Papua menjadikan Islam masuk pula di pulau Cendrawasih ini. Banyak kepala-kepala suku di wilayah Waigeo, Misool dan beberapa daerah lain yang di bawah administrasi pemerintahan kerajaan Bacan. Pada periode ini pula, berkat dakwah yang dilakukan kerajaan Bacan, banyak kepala-kepala suku di Pulau Papua memeluk Islam. Namun, dibanding wilayah lain, perkembangan Islam di pulau hitam ini bisa dibilang tak terlalu besar.
5. Islamisasi Nusa Tenggara
Islam masuk ke wilayah Nusa Tenggara bisa dibilang sejak awal abad ke-16. Hubungan Sumbawa yang baik dengan Kerajaan Makassar membuat Islam turut berlayar pula ke Nusa Tenggara. Sampai kini jejak Islam bisa dilacak dengan meneliti makam seorang mubaligh asal Makassar yang terletak di kota Bima. Begitu juga dengan makam Sultan Bima yang pertama kali memeluk Islam. Bisa disebut, seluruh penduduk Bima adalah para Muslim sejak mula.
Selain Sumbawa, Islam juga masuk ke Lombok. Orang-orang Bugis datang ke Lombok dari Sumbawa dan mengajarkan Islam di sana. Hingga kini, beberapa kata di suku-suku Lombok banyak kesamaannya dengan bahasa Bugis.
Dengan data dan perjalanan Islam di atas, sesungguhnya bisa ditarik kesimpula, bahwa Indonesia adalah negeri Islam. Bahkan, lebih jauh lagi, jika dikaitkan dengan peran Islam di berbagai kerajaan tersebut di atas, Indonesia telah memiliki cikal bakal atau embrio untuk membangun dan menjadi sebuah negara Islam.

PRAKTIK AKTIFITAS ENZIM KATALASE




AKTIVITAS ENZIM KATALASE



Tujuan

  1. Faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim, khususnya enzim katalase.

  1. Alat dan Bahan

1.      Air
2.      Hati Ayam
3.      H2O2
4.      HCL
5.      KOH/NAOH
6.      Korek Api
7.      Lidi
8.      Pipet Tetes
9.      6 Tabung Reaksi
10.  Rak Tabung Reaksi
11.  Gelas Kimia
12.  Pisau/Silet
13.  Lumpang Porselen
14.  Mortar

  1. Cara kerja
  1. Hati ayam ditumbuk dengan menggunakan lumpang porselen dan mortar, gunakan air suling sebagai pelarut. Larutan selanjutnya disebut larutan S
  2. Siapkan 6 buah tabung reaksi beserta raknya. Beri label A,B,C,D,E, dan F
  3. Isilah tabung A,B,C,dan D dengan 5 tetes larutan S
  4. a. Kedalam tabung A tetesilah dengan 5 tetes H2O2 .Apa yang terjadi?
b. Masukkan lidi membara kedalam tabuing A tadi, apa yang terjadi?Mengapa?
  1. a. Kedalam tabung B masukkan 5 tetes larutan HCL dan tunggu sampai 1 menit.
b. Kemudian masukkan 5 tetes H2O2.apa yang terjadi?
c. Uji dengan lidi yang membara
  1. a. Kedalam tabung C masukkan 5 tetes larutan NAOH/KAOH,tunggu sampai 1 menit

b. Kemudian masukkan 5 tetes H2O2. Apa yang terjadi?
c. Uji dengan lidi yang membara
  1. a. Panaskan larutan S pada pada tabung D pada air panas selama 5 menit, sampai     terjadi perubahan warna pada larutan S tersebut.
b. kemudian masukkan 5 tetes H2O2.Apa yang terjadi?
c. Uji dengan lidi yang membara
  1. Sebagai kontrol isi tabung E dengan larutan S saja, dan tabung F dengan H2O2saja. Kemudian uji dengan lidi membara.
  2. Masukkan data hasil pengamatan kedalam tabel pengamatan di bawah ini.



D. Hasil pengamatan

Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase pada ekstrak hati ayam.


TABUNG
EKSTRAK HATI AYAM 
+H2O2


A
Segar , dalam suhu kamar


B

+HCL


C

+KAOH atau NAOH


D
Dipanaskan


E
larutan S saja


F

H2O2 saja 



Keterangan :  - = tidak ada
+ = ada
++ = banyak /besar
+++= banyak sekali /besar sekali


  1. Pertanyaan diskusi

  1. Mengapa dalam percobaan ini digunakan H2O2 sebagai substratnya?
  2. Gelembung-gelembung apakah yang timbul sebagai akibat reaksi enzim dengan H2O2? Bagaimana mengujinya?jelaskan!
  3. a. Jika dalam sel terdapat H2O2, apakah yang akan terjadi terhadap sel tersebut?
b. Untuk menghindari hal tersebut, bagaimana cara sel untuk menanganinya?
c. Organel apakah yang berperan dalam hal tersebut?
  1. Mengapa langkah kerja no 8 perlu dilakukan?
  2. Dari hasil pengamatan tadi, apakah yang anda dapat simpulkan dari kerja enzim?

GERAK MELINGKAR



GERAK MELINGKAR
                                                           
Gerak melingkar merupakan gerak benda yang lintasannya membentuk lingkaran. Banyak contoh gerak melingkar dalam kehidupan sehari-hari, seperti gerakan komidi putar, gerak bandul yang diayunkan berputar, pelari yang mengelilingi lapangan berbentuk lingkaran, atau gerakan akrobatik di pasar malam "tong stan". Jika anda menggambar sebuah bangun berupa lingkaran, maka gerakan pena anda merupakan gerak melingkar. Pada bab ini kita akan mengenal besaran-besaran yang berlaku dalam gerak melingkar yaitu, frekuensi putaran, periode putaran, kecepatan linier, kecepatan sudut, dan percepatan sentripetal. Secara khusus kita akan membahas dua gerak melingkar yaitu gerak melingkar beraturan dan gerak melingkar berubah beraturan.

A. Gerak Melingkar Beraturan.
Benda dikatakan bergerak melingkar beraturan jika lintasannya berupa lingkaran dengan kelajuan tetap,.ingat bukan kecepatan tetap. Hal ini dapat dijelaskan melalui gambar berikut,
Description: http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQTi604s-xHZeGFVtJRuDpyV7t6w0LAiysqnm8Pt3QSXXGmWb7t
Pada gambar di atas kelajuan materi dititik A, B, C dan D bernilai sama atau tetap. Namun arahnya di setiap titik tersebut berbeda. Hal inilah yang membedakan antara laju dan kecepatan gerak benda melingkar. Kecepatan di A dengan arah ke atas, kecepatan di titik B arah ke kiri, kecepatan di titik C arah ke bawah dan kecepatan di D arah ke kanan.
GMB adalah gerak melingkar dengan kecepatan sudut (w) tetap.

Arah kecepatan linier v selalu menyinggung lintasan, jadi sama dengan arah kecepatan tangensial sedanghan besar kecepatan v selalu tetap (karena w tetap). Akibatnya ada percepatan radial ar yang besarnya tetap tetapi arahnya berubah-ubah. ar disebut juga percepatan sentripetal/sentrifugal yang selalu | v.
v = 2pR/T = w R
ar = v2/R = w2 R
s = q R













Beberapa besaran pada gerak melingkar beraturan

1. Periode dan Frekuensi 

Periode (T) putaran sebuah benda didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan untuk satu kali putaran. Jika untuk menempuh satu kali putaran diperlukan waktu 5 sekon maka boleh dikatakan periode putaran benda (T) tersebut adalah 5 sekon. Jika untuk menempuh n putaran diperlukan waktu selama t sekon, maka periode benda dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut :
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjalNVARozuRReTcolpvRFMctU5AYFnqBGx-5FC5TdzJS3JjhjSnc3uT3ZMnNj31-FniK-9lQcCvo8JCZAsZLsoAUTvFyegoreWnF69b7m33gz94R2lUY2JoUH6XZ7lm7bCMB-SYa_PJdM/s1600/PERIODE.bmp
Dimana : 
T = periode (sekon)
t  = waktu selama putaran (sekon)
n = banyaknya putaran

Frekuensi (f) adalah banyaknya putaran persatuan waktu. Jika sebuah roda berputar pada porosnya 10 kali putaran selama 5 sekon maka frekuensi perputaran roda tersebut sebesar 2 Hz. Jika untuk melakukan n putaran memerlukan waktu t sekon maka frekuensi dapat dinyatakan dalam persamaan:


Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUxN6Qmx1G7mC4TOHdFjr1-KESYtqTVIcvN6hYojMWY61Qaq8hxmXNIyIXntW_cigEm7FXOb8gC28OQg9g0BW2WWfcIwrnPuuga0GCvXQhTukemhfwZl5D8oKTUqZQ77xCZYgVOdvasnE/s1600/frekuensi.bmp


Hubungan antara periode (T) dan frekuensi dinyatakan dalam persamaan berikut :
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzB5FY5bEnYb_6TuLbnDPLI-WYQDrC45ODjTIyVQYQ9ss_HwXS6xEGcf3mssj2NnzxPLEoGUhnIhnYu_8Am27kg5wN7O23CUSCnFGIXwsB0chGj8HpzEWo6XUVhO_p79-oknC_7el2Fyo/s1600/hub+T+dan+f.bmp
atau :
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIv3WH8a7lnofZo7GdsyBqTzbLAC6YCWOvJcY-KhCaBFribXuXBWRCpXo15A0uApyVwKn3_zyzY9ETq7YbQl2ojSlA-cNCo7AfI1oaKRTCGMPBUN-qzx5lfvBIKhFDdY5ga4z96BHBUaA/s1600/hub+f+dan+T.bmp

Contoh soal :
Sebuah materi melakukan gerak melingkar selama 5 menit. Jika dalam waktu tersebut , materi telah melakukan 600 putaran maka frekuensi dan periode putaran materi tersebut adalah....
Solusi :
Materi telah melakukan 600 putaran (n) selama 5 menit = 5 x 60 sekon = 300 sekon (t), maka :
a. f  = n/t  = 600/300 = 2 Hz
b. T = t/n  = 300/600 = 0,5 sekon
 atau untuk mencari T = 1/f, sehingga T = 1/2 sekon.



2. Kecepatan sudut dan kecepatan linier

Kecepatan sudut didefinisikan sebagai besar sudut yang ditempuh tiap satu satuan waktu. Dalam gerak melingkar beraturan, kecepatan sudut atau kecepatan anguler untuk selang waktu yang sama selalu konstan. Untuk partikel yang melakukan gerak satu kali putaran, berarti sudut yang ditempuh adalah 360 derajat atau 2 pi dan waktu yang diperlukan untuk satu kali putaran disebut satu periode (T). Maka kecepatan sudut dapat dinyatakan dalam persamaan berikut :


Hubungan antara kecepatan sudut dengan kecepatan linier dapat dinyatakan dalam persamaan berikut :
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaLJjJuHMwOZnB71_xllJIfRQCk77R-kJGeEkt4sCqQyuvdammJKv0PA73eI__g48IeMflToWP342SjLKeI1Jye1uVLSWAQzANV7x2c7oBCyKEAo143M6cS-wsT97cW4Lb7EnIctEWK7I/s1600/hub+kecepatan+sudut+dan+linier.JPG





Karena 
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5ZfbLYr-ZE4kmmzanuT-jVCJnszq9CyRRFMQtiEJZjGCFZqQLEMIt7iMxlLuFCDwwhsjU19nf3FPdJuMML78RDGO0OTOVF06mwnzpJbovDtBwsbt0Wwl-LAf6_OWT9Q2UgBHLvmTTH4o/s1600/kecepatan+sudut.JPG

Maka : 


Description: http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQm8mOf_CbAAijImdUEyNXnzocMx1UBNoLKMw45EE03PvbJkEKraA
  2. GERAK MELINGKAR BERUBAH BERATURAN (GMBB)
GMBB adalah gerak melingkar dengan percepatan sudut a tetap.
Dalam gerak ini terdapat percepatan tangensial aT = percepatan linier, merupakan percepatan yang arahnya menyinggung lintasan lingkaran (berhimpit dengan arah kecepatan v).
a = Dw/Dt = aT / R
aT = dv/dt = a R
T = perioda (detik)
R = jarijari lingkaran.
a = percepatan angular/sudut (rad/det2)
aT = percepatan tangensial (m/det2)
w = kecepatan angular/sudut (rad/det)
q = besar sudut (radian)
S = panjang busur


Hubungan besaran linier dengan besaran angular:
vt = v0 + a t wt
S = v0 t + 1/2 a t2
Þ  w0 + a t
Þ  q = w0 + 1/2 a t2

Contoh:
1. Sebuah mobil bergerak pada jalan yang melengkung dengan jari-jari 50 m. Persamaan gerak mobil untuk S dalam meter dan t dalam detik ialah:
S = 10+ 10t - 1/2 t2
Hitunglah:
Kecepatan mobil, percepatan sentripetal dan percepatan tangensial pada saat t = 5 detik !
Jawab:
v = dS/dt = 10 - t; pada t = 5 detik, v5 = (10 - 5) = 5 m/det.
- percepatan sentripetal : aR = v52/R = 52/50 = 25/50 = 1/2 m/det2
- percepatan tangensial : aT = dv/dt = -1 m/det2


















APRESIASI TERHADAP MUSIK DAERAH
Tugas Kelompok Kelas X
Buatlah laporan penelitian mengenai apresiasi musik daerah. Lakukan penelitian dari berbagai sumber (secara langsung, buku, majalah, koran, internet, dll) mengenai musik daerah. Lalu hasilnya diketik menggunakan font times new roman ukuran 12. Dijilid, kemudian presentasikan didalam kelas. Lampirkan foto/ gambar/ contoh lagu (bila perlu). Format laporannya adalah sebagai berikut:


I. Asal Daerah
  1. Kota/ Desa : …………………………………………………………..
  2. Kabupaten :  …………………………………………………………..
  3. Provinsi :  …………………………………………………………..
II. Nama Musik Daerah
  1. Nama musik daerah  …………………………………………………………..
  2. Pertunjukkan musik daerah ini berfungsi sebagai  …………………………………………………………..
  3. Pertunjukkan dilaksanakan pada jam ……………. sampai dengan jam …………..
  4. Tempat pertunjukkan di  …………………………………………………………..
  5. Pemain musik
  • Berjumlah  …………………………. orang
  • Pemain musiknya terdiri dari pria dan wanita/ pria saja/ wanita saja
  • Setiap pemain musik memainkan satu/ dua/ tiga alat musik
  • Pemain musik memakai pakaian  ……………………………………………………
    6. Penyanyi lagu daerah
  •  Penyanyinya berjumlah  ………………………………. orang
  • Penyanyi pria berjumlah  ………………………………. orang
  • Penyanyi wanita berjumlah  …………………………… orang
  • Penyanyinya memakai pakaian  ………………………………………………
  • Penyanyinya menyanyi sambil  ………………………………………………. (duduk/ berdiri/ menari)
III. Alat Musik Daerah
  1. Alat musiknya berjumlah  …………………………………………………………..
  • Nama alat musik  ……………………………… dimainkan dengan cara  ……………………………… (dipukul/ digesek/ dipetik/ ditiup) terbuat dari bahan  ………………………………
  • Nama alat musik  ……………………………… dimainkan dengan cara  ……………………………… (dipukul/ digesek/ dipetik/ ditiup) terbuat dari bahan  ………………………………
  • Nama alat musik  ……………………………… dimainkan dengan cara  ……………………………… (dipukul/ digesek/ dipetik/ ditiup) terbuat dari bahan  ………………………………
  • Nama alat musik  ……………………………… dimainkan dengan cara  ……………………………… (dipukul/ digesek/ dipetik/ ditiup) terbuat dari bahan  ………………………………
  • Nama alat musik  ……………………………… dimainkan dengan cara  ……………………………… (dipukul/ digesek/ dipetik/ ditiup) terbuat dari bahan  ………………………………
  • Nama alat musik  ……………………………… dimainkan dengan cara  ……………………………… (dipukul/ digesek/ dipetik/ ditiup) terbuat dari bahan  ………………………………
        (Tergantung jumlah alat musik yang dimainkan)
  • Alat musik yang paling menonjol adalah alat musik  ……………………………..
  • Dalam pertunjukkan tersebut alat musik yang paling menonjol berfungsi sebagai  ……………………………………………………………………….
IV. Lagu Daerah
  • Lagu daerah yang dinyanyikan berjudul  …………………………………………
  • Lagu daerah yang dinyanyikan menggunakan bahasa  ………………………….
  • Lagu daerah yang dinyanyikna atau dimainkan selama  ………………… menit
V. Apresiasi Terhadap Musik Tradisional
  • Fungsinya musik daerah ini  …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
  • Keunikan dari pertunjukkan musik daerah ini adalah  ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. 
  • Tanggapan saya terhadap musik tradisional ini  ……………………………………………………………………………………………





FISIKA
 
                                                                                                                                                         













GERAK MELINGKAR
 















 















                                                                     Disusun oleh :
                                                     Kelompok IV
Ø   
Ø   
Ø   
Ø   
Ø   
Ø   
Ø   
Ø   

SMK NEGERI 3 PEKALONGAN
Tahun ajaran 2012/2013