1.
Islamisasi Kalimantan
Para
ulama awal yang berdakwah di Sumatera dan Jawa melahirkan kader-kader dakwah
yang terus menerus mengalir. Islam masuk ke Kalimantan atau yang lebih dikenal
dengan Borneo kala itu. Di pulau ini, ajaran Islam masuk dari dua pintu.
Jalur pertama yang membawa Islam masuk
ke tanah Borneo adalah jalur Malaka yang dikenal sebagai Kerajaan Islam setelah
Perlak dan Pasai. Jatuhnya Malaka ke tangan penjajah Portugis kian membuat
dakwah semakin menyebar. Para mubaligh-mubaligh dan komunitas Islam kebanyakan
mendiami pesisir Barat Kalimantan.
Jalur lain yang digunakan menyebarkan
dakwah Islam adalah para mubaligh yang dikirim dari Tanah Jawa. Ekspedisi
dakwah ke Kalimantan ini menemui puncaknya saat Kerajaan Demak berdiri. Demak
mengirimkan banyak mubaligh ke negeri ini. Perjalanan dakwah pula yang akhirnya
melahirkan Kerajaan Islam Banjar dengan ulama-ulamanya yang besar, salah
satunya adalah Syekh Muhammad Arsyad al Banjari. (Baca: Empat Sekawan Ulama
Besar)
2.
Islamisasi Sulawesi
Ribuan
pulau yang ada di Indonesia, sejak lama telah menjalin hubungan dari pulau ke
pulau. Baik atas motivasi ekonomi maupun motivasi politik dan kepentingan
kerajaan. Hubungan ini pula yang mengantar dakwah menembus dan merambah Celebes
atau Sulawesi.
Menurut catatan company dagang Portugis yang datang pada
tahun 1540 saat datang ke Sulawesi, di tanah ini sudah bisa ditemui pemukiman
Muslim di beberapa daerah. Meski belum terlalu besar, namun jalan dakwah terus
berlanjut hingga menyentuh raja-raja di Kerajaan Goa yang beribu negeri di
Makassar.
Raja Goa pertama yang memeluk Islam
adalah Sultan Alaidin al Awwal dan Perdana Menteri atau Wazir besarnya, Karaeng
Matopa pada tahun 1603. Sebelumnya, dakwah Islam telah sampai pula pada
ayahanda Sultan Alaidin yang bernama Tonigallo dari Sultan Ternate yang lebih
dulu memeluk Islam. Namun Tonigallo khawatir jika ia memeluk Islam, ia merasa
kerajaannya akan di bawah pengaruh kerajaan Ternate.
Beberapa ulama Kerajaan Goa di masa
Sultan Alaidin begitu terkenal karena pemahaman dan aktivitas dakwah mereka.
Mereka adalah Khatib Tunggal, Datuk ri Bandang, datuk Patimang dan Datuk ri
Tiro. Dapat diketahui dan dilacak dari nama para ulama di atas, yang bergelar
datuk-datuk adalah para ulama dan mubaligh asal Minangkabau yang menyebarkan
Islam ke Makassar.
Pusat-pusat dakwah yang dibangun oleh
Kerajaan Goa inilah yang melanjutkan perjalanan ke wilayah lain sampai ke
Kerajaan Bugis, Wajo Sopeng, Sidenreng, Tanette, Luwu dan Paloppo.
3.
Islamisasi Maluku
Kepulauan Maluku yang terkenal kaya dengan hasil bumi yang
melimpah membuat wilayah ini sejak zaman antik dikenal dan dikunjungi para
pedagang seantero dunia. Karena status itu pula Islam lebih dulu mampir ke
Maluku sebelum datang ke Makassar dan kepulauan-kepulauan lainnya.
Kerajaan Ternate adalah kerajaan
terbesar di kepulauan ini. Islam masuk ke wilayah ini sejak tahun 1440.
Sehingga, saat Portugis mengunjungi Ternate pada tahun 1512, raja ternate
adalah seorang Muslim, yakni Bayang Ullah. Kerajaan lain yang juga menjadi
representasi Islam di kepulauan ini adalah Kerajaan Tidore yang wilayah
teritorialnya cukup luas meliputi sebagian wilayah Halmahera, pesisir Barat
kepulauan Papua dan sebagian kepulauan Seram.
Ada juga Kerajaan Bacan. Raja Bacan
pertama yang memeluk Islam adalah Raja Zainulabidin yang bersyahadat pada tahun
1521. Di tahun yang sama berdiri pula Kerajaan Jailolo yang juga dipengaruhi
oleh ajaran-ajaran Islam dalam pemerintahannya.
4.
Islamisasi Papua
Beberapa kerajaan di kepulauan Maluku yang wilayah teritorialnya
sampai di pulau Papua menjadikan Islam masuk pula di pulau Cendrawasih ini.
Banyak kepala-kepala suku di wilayah Waigeo, Misool dan beberapa daerah lain
yang di bawah administrasi pemerintahan kerajaan Bacan. Pada periode ini pula,
berkat dakwah yang dilakukan kerajaan Bacan, banyak kepala-kepala suku di Pulau
Papua memeluk Islam. Namun, dibanding wilayah lain, perkembangan Islam di pulau
hitam ini bisa dibilang tak terlalu besar.
5.
Islamisasi Nusa Tenggara
Islam masuk ke wilayah Nusa Tenggara bisa dibilang sejak awal
abad ke-16. Hubungan Sumbawa yang baik dengan Kerajaan Makassar membuat Islam
turut berlayar pula ke Nusa Tenggara. Sampai kini jejak Islam bisa dilacak
dengan meneliti makam seorang mubaligh asal Makassar yang terletak di kota
Bima. Begitu juga dengan makam Sultan Bima yang pertama kali memeluk Islam.
Bisa disebut, seluruh penduduk Bima adalah para Muslim sejak mula.
Selain Sumbawa, Islam juga masuk ke
Lombok. Orang-orang Bugis datang ke Lombok dari Sumbawa dan mengajarkan Islam
di sana. Hingga kini, beberapa kata di suku-suku Lombok banyak kesamaannya
dengan bahasa Bugis.
Dengan data dan perjalanan Islam di
atas, sesungguhnya bisa ditarik kesimpula, bahwa Indonesia adalah negeri Islam.
Bahkan, lebih jauh lagi, jika dikaitkan dengan peran Islam di berbagai kerajaan
tersebut di atas, Indonesia telah memiliki cikal bakal atau embrio untuk
membangun dan menjadi sebuah negara Islam.